Dec 20, 2015

EAR[70] - Sabarbar - Merry Go Round (2015)


Sudah lama sekali ya, telinga-telinga sekalian. Sepi sekali rasanya kemarin tidak apa-apa. Karena tidak ada kiriman maupun keluaran, kami memutuskan hanya membuka cabang saja kemarin, di sini. Dengan tiba-tiba seorang kawan lama mengirimkan karyanya kepada kami. Sabarbar namanya. Masih sama, dengan keunikannya yang begitu alamiah, beliau meramu 3 tembang untuk para pendengar. Dengan kualitas rekaman seadanya ini, Sabarbar mempresentasikan tembang-tembang baru yang kerap dibawakannya saat menjajaki panggung. Apabila orang-orang menyebut sebuah band prog/math memiliki unsur kejut dalam membuat hook-hook dalam lagu-lagunya, maka Sabarbar dengan permainan gitarnya didominasi riff-riff yang bluessy ini, juga memberi unsur kejut melalui hook-hook janggal dalam penulisan lagunya. Ada hal-hal umum yang dirangkai seperti dalam tembang 'Kolak Biji Salak', menceritakan tentang keberadaan biji salak, dan reaksinya atas keberadaan hal tersebut. Namun, rangkaian kata dalam tembang-tembang seperti 'Putri Duyung Tomboy' begitu berbeda, begitu fantastis, ganjil, dan anda akan menemukan unsur kejut yang kami sebut sebelumnya pada tembang ini. Berbeda dengan biasanya, Sabarbar membuat lagu dengan judul 'Kekasih Kafirku'. Sebuah tema yang cukup sensitif untuk ditembangkan, seperti kita ketahui bahwa tema ini juga pernah ditembangkan oleh Marcell Siahaan lewat Peri Cintaku. Versi pertembangan Marcell begitu puitis, menyiratkan maksud-maksudnya lewat tembang tersebut. Namun, Sabarbar bagai anak kecil yang polos, dengan sederhana dan tanpa berumit-rumit menembangkan tema ini. Memang jika kita perhatikan cara Sabarbar membuat lirik begitu bebas, tidak berumit-rumit, sesederhana anak yang bertanya pada ibunya, bagaimana dia dilahirkan. Hal tersebut akan menjadi tugas bagi orang yang ditanyai, untuk bisa menjawab dengan jelas, dan tanpa berumit-rumit, karena ini jawaban untuk anak-anak bukan? Temukan kesederhanaan, dan kepolosan dalam lagu-lagu Sabarbar, silahkan unduh rilisan ini. Mari.

No comments:

Post a Comment