Hai. Para pendengar setia. Pendengar yang mendengarkan apa saja, apa saja yang yang baik disengaja maupun tidak disengaja melintasi rongga-rongga telinga kalian, dan disadari atau tidak para pendengar tersebut mengganggapnya sebagai sebuah alert. Alert atau tidak itu bukan lah hal penting, itu hanya unsur subyektif ketika ada pertemuan antara bebunyian dengan pendengar. Tidak perlu memilih untuk sidang atau berdamai, biasa saja, santai saja. Kali ini setelah sekian lama tertidur kami bangkit untuk menghantarkan sebuah karya persembahan seorang penulis yang memang rajin menulis dimanapun ia mau dan dimanapun ia berada, seorang adik bernama Raka Ibrahim. Sayan gkami tidak banyak dapat berbagi kata untuk rilisan yang satu ini setelah sekian lama, karena atas permintaan dari si adik, liner notes sebagai pengantar rilisan ini kepada para pendengar akan disampaikan oleh sang Maha Rabu yaitu Wednes Mandra. Maka dari itu silahkan simak percikan-percikan atmosferik dari untaian kata yang telah dibuat oleh sang Maha Rabu. Mari.
"Sebuah perjalanan ke luar angkasa. Seperti dalam keheningan yang penuh
konflik. Di sana sini terlihat batu batu melayang saling bertubrukan. Saling
menyapa untuk menanyakan kesunyian. Lalu tiba tiba pesawat tergoncang keras.
Terlempar jauh sekali. Retakan dinding pesawat melebar dan menghamburkan
isi-isinya ke luar. Seorang lelaki yang tadinya sedang telanjang termenung
menikmati indahnya gemerlap luar angkasa tiba tiba merasakan dingin dan
lembutnya debu angkasa. Dia tetap bisa bernafas seperti biasanya. Katanya
memang di angkasa tidak ada oksigen untuk dihirup manusia. Sebuah misteri besar
tercipta di sini. Lelaki itu tetap hidup dan bebas melayang di antara batu batu
terbang. Tidak ada yang bisa melacak keberadaannya. Dia terus melayang sampai
akhir hidupnya.
Seperti itulah kira kira gambaran yang bisa saya kemukakan setelah
mendengar Statis EP dari Desis ini. Sebuah proyek musik solo dari Raka Ibrahim,
seorang pemuda penuh misteri dan kebahagiaan. Meditasi terbaik untuk pecinta
keheningan. Durasi per lagunya cukup singkat, dan malah terlalu singkat untuk
mencapai akhir cerita. Ya, album ini memang bercerita. Memiliki awal dan akhir
yang jelas. Komposisi ambient, drone, aroma-aroma trance, dan echo yang spacey
mampu membuat saya termenung penasaran akan ajaibnya alam semesta ini. Album
ini sangat cocok untuk soundtrack perjalanan manusia yang melakukan pencarian
jawaban atas segala misteri di alam semesta ini. Tapi dengan adegan yang dibuat
slow motion tentunya, menyesuaikan tempo lagu hahaha.
Untuk live performance-nya saya membayangkan Desis bakal menyiapkan
tatanan panggung yang gelap penuh gemerlap cahaya kecil
menyerupai bintang. Dan sang musisi memainkan ambient-nya sambil melayang
tentunya. Melayang tanpa penopang apapun. Pasti wangun banget dab.
Saya menantikan kelanjutan dari proyek ini, dengan kejutan kejutan
baru dan keheningan yang lebih memabukkan."
Wednes Mandra
No comments:
Post a Comment