Apr 30, 2013

EAR[23] - Desis - Stasis EP (2013)


Hai. Para pendengar setia. Pendengar yang mendengarkan apa saja, apa saja yang yang baik disengaja maupun tidak disengaja melintasi rongga-rongga telinga kalian, dan disadari atau tidak para pendengar tersebut mengganggapnya sebagai sebuah alert. Alert atau tidak itu bukan lah hal penting, itu hanya unsur subyektif ketika ada pertemuan antara bebunyian dengan pendengar. Tidak  perlu memilih untuk sidang atau berdamai, biasa saja, santai saja. Kali ini setelah sekian lama tertidur kami bangkit untuk menghantarkan sebuah karya persembahan seorang penulis yang memang rajin menulis dimanapun ia mau dan dimanapun ia berada, seorang adik bernama Raka Ibrahim. Sayan gkami tidak banyak dapat berbagi kata untuk rilisan yang satu ini setelah sekian lama, karena atas permintaan dari si adik, liner notes sebagai pengantar rilisan ini kepada para pendengar akan disampaikan oleh sang Maha Rabu yaitu Wednes Mandra. Maka dari itu silahkan simak percikan-percikan atmosferik dari untaian kata yang telah dibuat oleh sang Maha Rabu. Mari.

"Sebuah perjalanan ke luar angkasa. Seperti dalam keheningan yang penuh konflik. Di sana sini terlihat batu batu melayang saling bertubrukan. Saling menyapa untuk menanyakan kesunyian. Lalu tiba tiba pesawat tergoncang keras. Terlempar jauh sekali. Retakan dinding pesawat melebar dan menghamburkan isi-isinya ke luar. Seorang lelaki yang tadinya sedang telanjang termenung menikmati indahnya gemerlap luar angkasa tiba tiba merasakan dingin dan lembutnya debu angkasa. Dia tetap bisa bernafas seperti biasanya. Katanya memang di angkasa tidak ada oksigen untuk dihirup manusia. Sebuah misteri besar tercipta di sini. Lelaki itu tetap hidup dan bebas melayang di antara batu batu terbang. Tidak ada yang bisa melacak keberadaannya. Dia terus melayang sampai akhir hidupnya.

Seperti itulah kira kira gambaran yang bisa saya kemukakan setelah mendengar Statis EP dari Desis ini. Sebuah proyek musik solo dari Raka Ibrahim, seorang pemuda penuh misteri dan kebahagiaan. Meditasi terbaik untuk pecinta keheningan. Durasi per lagunya cukup singkat, dan malah terlalu singkat untuk mencapai akhir cerita. Ya, album ini memang bercerita. Memiliki awal dan akhir yang jelas. Komposisi ambient, drone, aroma-aroma trance, dan echo yang spacey mampu membuat saya termenung penasaran akan ajaibnya alam semesta ini. Album ini sangat cocok untuk soundtrack perjalanan manusia yang melakukan pencarian jawaban atas segala misteri di alam semesta ini. Tapi dengan adegan yang dibuat slow motion tentunya, menyesuaikan tempo lagu hahaha.

Untuk live performance-nya saya membayangkan Desis bakal menyiapkan tatanan panggung yang gelap penuh gemerlap cahaya kecil menyerupai bintang. Dan sang musisi memainkan ambient-nya sambil melayang tentunya. Melayang tanpa penopang apapun. Pasti wangun banget dab.

Saya menantikan kelanjutan dari proyek ini, dengan kejutan kejutan baru dan keheningan yang lebih memabukkan."


Wednes Mandra 

No comments:

Post a Comment