Sudah lama sekali ya tidak mabuk-mabukan. Ah, apakah sepenting itu yang memabukan adalah cairan. Yang suaranya mengepul, memumpluk, meletup-letup dan mendesing melalui tenggorkan dan gemertak gigi yang mulai hilang kesadaranya. Sepenting itukah asupan-asupan kebendaan yang padat, cair, lembek, dan banyak macam bentuk lainya bagi diri-diri yang ingin termabukan. Sudah lama tidak terdengar desing-desing asap yang mengepul dari ombak-ombak maya di Hak Nam yang juntaianya bertanggung-renteng dari jutaan jumlah klik yang hanya berlalu dan tak diingat kembali. Sudikah kita memabukan diri, dari dalam, dari yang bukan kebendaan, dari yang benar-benar magis. Melumat kesadaran warna merah dari dalam, pelan tapi pasti, desinganya secepat peluru pistol Magnum Smith & Wesson mengarah dari lubang dubur langsung menuju otak. Dan, bum, semuanya meledak, terurai, tercerai-berai, kejet-kejet, warnanya merah, lucu sekali kalau diinjak, meletup, dan berbunyi. Terimalah dengan bunyi, sampaikanlah dengan bunyi, mabuklah bersama bunyi. Persembahan bebunyian eksperimente dari Bandung, yang sebelumnya pernah berkarya dengan aura ruang angkasa Naturial. Temukan kembali, remukan asteroid yang ada di kepalamu... telinga-telinga keparat.
No comments:
Post a Comment