Dec 6, 2013

EAR[36] - Sabarbar - Gitu Apa Ya Aduh Kak Aku Jadi Pusing (2013)


Apakah anda sedang pusing saat ini ? Apakah obat-obatan yang disarankan oleh dokter pirbadi atau dokter tidak pribadi anda, tidak juga manjur untuk mereduksi atau menghilangkan rasa nyut-nyut yang anda derita pada bagian kepala ? Kenapa tidak menceritakanya saja ? Merekanya lalu membuatnya menjadi beberapa file berformat .mp3 dengan kualitas 320kbps agar individu-individu yang lubang samping kepalanya selalu menganga dan siap melahap apa yang berseru dari file-file tersebut sampai mereka merasakan atau paling tidak 'mendengarkan' apa yang anda rasakan, pikirkan dan harapkan, dalam bentuk interpretasi anda tentang 'kepusingan' tersebut. Kepusingan yang berseru. Begitulah kira-kira hal yang dilakukan, seruan yang dilantunkan dan keberadaan yang diwujudkan oleh Sabarbar dalam mini albumnya yang dipasrahkan pada kami untuk diluncurkan, tentang teka-teki kepusingan dan interpretasi seruanya. Sabarbar akan menganjak anda duduk sejenak, bergumam sejenak, sendiri pun tak apa. Sejenak kita lihat sendiri, kita buka sendiri, intip sendiri, apa yang sedang meraung di dalam kepala kita semua.

Seperti biasanya Sabarbar, kreator nada-nada trippy minimalis asal Yogyakarta ini kembali dengan sentuhan-sentuhan freestyle-blues-atmosferikal yang selalu membuat kami rindu untuk menengok kembali karya-karya lamanya, juga tentu selalu menunggu karya-karya barunya yang selalu nikmat disantap selagi kami... kita semua selalu senantiasa masih suka berasap-asap dan mabuk-mabukan dengan zat lain yang berupa seruan. Yang kadar kemabukanya rendah. Dosis rendah. Itu cukup. Yang penting mabuk. Dalam rilisan kali ini anda akan dikagetkan dengan Sabarbar yang mulai memperhatikan teknik perekaman tracknya. Dimana dalam mini album ini tiap track yang ada direkam dengan cukup profesional, dengan efek tambahan pada gitar yang lebih realistik, dan pemikiran-pemikiran yang kakofonik. Selalu setia menghadirkan sajian-sajian non-pretentious, instan, namun selalu magis dan tidak terduga. Dalam dua track awal Sabarbar membalut tiap tembangnya dnegan riff-riff blues experimental yang berada di luar kendali kita semua sebagai pihak penghantar seruan atau bebunyian dari lubang pada kepala samping, pada pembuluh darah, lalu masuk ke otak. Meskipun tidak dipungkiri riff-riff blues experimental tersebut juga berada di luar kendali sang empunya karya. Terbang-terbang, di luar ruang, ruang dimana biasanya sang pendengar bertemu dengan karya si pemberi dengar. Karya-karyanya terlalu liar, tak terhindarkan alam sadar atua bahwa sadar kita bertanya, orang ini sedang bercanda atau apa. Lantas jika memang karya-karya ini adalah bercandaan, mengapa alam sadar maupun alam bawah sadar kalian dan mereka, atau kita dan kami, terkadang urat tawanya lambat untuk menyerukan tawa. Sedari dulu Sabarbar selalu dapat dengan tepat meletakan dirinya dengan karya-karyanya dalam dimensi tengah-tengah, dimana ketiadaan, dan warna abu-abu 'keoranyean' itu adalah hal-hal yang majestic. Seperti juga apa yang bisa kita taruh dengar pada track nomor tiga. Saya rasa anda tahu seperti apa kegiatan yang dinamakan Humming. Tapi kita pasti bertanya, kenapa hal ini dilakukan dalam karya 'eksperimental yang ekseprimental' ini... kami akan sedikit memberi petunjuk kepada anda sekalian, sebagaimana karyawan kami adalah salah satu orang yang cukup dekat dengan sang empunya karya. Tonton 'Cromartie High School episode 3'. Sekian petunjuk dari salah satu karyawan kami. Semoga semua tidak menjadi begitu cepat, ataupun begitu lambat. Terima semuanya dengan atau tanpa pretensi, ya benar yang ada di tengah-tengah dari hal-hal itu semua, yaitu keikhlasan. Yang lebih tulus dari ketulusan. Keikhlasan. Selamat berikhlas-ikhlas. Salam.

1 comment: