May 30, 2014

EAR[46] - Joyful Summer - SLEEPSING (2014)


Oh waktu. Keberadaan yang begitu, begitu tidak bisa dirasakan, tak tergenggam, kehendak tertinggi, ciptaan Yang Maha Suci. Tanpa menyadari kami menanti, suatu karya yang memiliki energi, menggolakkan sunyi, membuat enggan menyepi, bagaikan tertancap duri, laranya sungguh tak terperi. Begitu besar rasa suka kami terhadap karya-karya yang menganut metode pembuatan atau pemrosesan dengan begitu minimalis, namun gesit dan rapi, sehingga menghasilkan suatu atau beberapa bebunyian yang sungguh kedengaran ciamik di sanubari. Satu proyek menjanjikan asal kota Bandung, milik Defri Herianka, yang dulu waktu sedang awal-awal kami mulai ikut serta dalam kegiatan bagi-berbagi bebunyian di dalam Hak Nam yang penuh misteri, kembali lagi untuk memberi kepada kami dan kamu, bunyi-bunyi, asupan memabukkan, mengajak kepada tinggi, bukan main. Kami sumringah untuk menyambut kembali kreasi bunyi-bunyi minimalistik dalam proses juga dalam hasil, yang kami sukai gelagatnya saat menggelitiki kami, masuk ruang dimensi, pertemuan telinga manusia yang semakin seperti telinga angsa, apakah kalian pernah melihat telinga angsa? Ya telinganya tidak kelihatan, suka sembunyi, suka gengsi, telinga yang seperti itu. Merasuk, menggaruk, memeluk, bulu-bulu tipis dalam telinga, sampai kepala, turun ke tengkuk, mencandu surya, meregang nyawa. Iman goyah saat umat bertatap dengan senang. Secara singkat kalimat sebelumnya menggambarkan apa itu senang. Apa itu yang kami rasa.

Waktu berlalu, Joyful Summer kembali dengan aksi bunyi elektronik minimalisnya yang magis dan menghipnotis. Menggambarkan kesederhanaan dalam buah-buah karya, dasar tema, dan tujuan pembuat karya, dalam karya sebelumnya yaitu "Layung EP". Layung mengajak kita untuk masuk ke dalam suatu dimensi sederhana dan hangat. Mengajak memandang segala sesuatu dengan sederhana, melakukan sesuatu yang sebenarnya sederhana dengan rasa sederhana, mengajak singgah dan mabuk dalam sederhana, merangkul dan memeluk dalam tiap indah buainya bunyi-bunyi terbang bebas dalam liang telinga-telinga mistis tak berbatas. Bukan sekadar terus mengajak untuk bertopang dagu dan berpikir tentang kedalaman, namun apa yang kami tafsirkan adalah, Joyful Summer, seperti panasnya musim panas yang tak pernah kami rasakan, menggandeng untuk melihat keluar- melihat yang terluar, melihat yang paling luar, lalu dengan teratur membakar-bakar yang ada di luar. Sakit dan luar biasa panas rasanya, tapi enak di telinga. Namun, yang kami lihat dalam karya terbarunya dengan judul "SLEEPSING" kali ini, Joyful Summer seperti menggali lebih dalam dalam berproses bersama kesedarhanaan ketika beliau meracik bebunyian di waktu senggang. Sepertinya ada yang baru. Ya benar sekali ada yang baru dari one-man project yang satu ini. Sebenarnya dulu itu kesederhanaan mereka itu cukup membuai, namun lumayan miskin akan kedalaman, meskipun dalam kesederhanaanya Joyful Summer mengajak melihat apa yang terluar. Tapi ada luar, pasti juga ada dalam. Dalam usah untuk melakukan keluar, tak bisa dipungkiri di luar kita kan menggali sesatu, menggali ke dalam. Dalam konteks bunyi, proyek ini seperti melakukan penggalian menuju kedalaman yang ada di luar, dalam yang ada di luar, sehingga meskipun dalam, tetap saja ada di luar, karena dari awal memang sudah di luar. Bunyi-bunyi ini seperti menghadirkan kesan yang lebih vintage dan berantakan dalam konteks musik elektronik. Seperti bagaimana Electronic Concept Orchestra atau Bernard Parmegianni saat melakukan percobaan. Kicau-kicau sengatan elektrik bunyi-bunyi yang keluar dari perangkat musik elektronik yang mereka pakai pada jaman itu, sungguh memberikan ilustrasi bunyi yang begitu acak, sederhana, yang tidak miskin dalam kedalaman pengaliran emosinalnya melalui suatu bahasa. Bahasa bunyi mungkin namanya. Secara emosional mungkin seperti ketika kami membedakan rasa ketika mendengarkan self-titled album dari Crsytal Castles dengan album ketiganya yang berjudul III. Terasa sekali bagaimana pada awalnya Crystal Castles memainkan suatu kombinasi, disini, mudahnya, akan saya sebut sebagai, electro-pop, dengan tidak melupakan estetika dan kekacauan dari beat-beat musik elektronik era 80an, dengan tambalan cyberpunk dalam beberapa tembangnya, yang kemudian mulai dikurangi, mereka memberi rasa yang lebih plain dalam menciptakan bunyi dengan mengurangi eksperimentasi dengan tambalan-tambalan dari berbagai cabang musik elektronik, namun menambah luapan emosi dan kekacauan secara atmosferik melalui karya-karya yang plain dan sederhana secara musikal, mungkin bisa digambarkan secara amatir ketika banyak unsur minimal synth dan coldwave yang mendominasi tembang-tembang dalam album tersebut, dan memberinya alur yang dramatis dalam tiap liuk-liuk bebunyianya, ditambah juga dengan lirik dan vokal yang lebih 'romantis' dan khusyuk dalam menyayikan lontaran dan lemparan buah-buah emosi yang sering tersembunyi dalam diri. Oke berhenti disitu dalam bereferensi, kita tidak akan berlama-lama dengan membicarakan Beach House atau Cold Cave disini, tidak terlalu penting juga. Saya rasa kami harus ebrkata seperti itu, karena kata pengantar, dan penulis, pasti punya sikap atau pandangan yang dikeluarkan. Yang seperti itu. Perbedaan. Biasa. Jadi intinya kehadiran karya baru dari Joyful Summer dalam "SLEEPSING" , menurut tafsir kami, bagi anda sebagai hamba telinga, adalah suatu evolusi yang terjadi dalam pikiran diri Defri Herianka, yang mungkin ingin meluapkan emosi melalui sesuatu yang nampak sederhana namun tidak kekuarangan ketika harus menunjukan kedalaman. Kedalam dalam proses maupun dalam buah hasil karyanya, sangat kami beri acungan ibu jari. Kami suka ini, begitu penuh dengan ambisi, namun tetap lihai dalam menahan diri. Dan kami bisa menari. Dan mungkin kalian juga bisa menari. Untuk itu mari kita nikmati, untuk bisa meluapkan ambisi, emosi, dan evolusi, sekaligus sambil menahan diri. Amati secara jeli. Dengarkan dengan teliti. Jangan lupa untuk santai-i. Salam.

No comments:

Post a Comment